Zigbee
Zigbee adalah standar protokol komuniksi berdaya rendah untuk teknologi JSN. Zigbee diatur dalam standar 802.15.4, digunakan untuk komunikasi data pada sistem kontrol dan monitoring secara nirkabel. Simbol dari Zigbee dapat ditunjukkan pada gambar 2.5. (Faludi, 2011)
Gambar 1. Simbol Zigbee
Fungsi utama dari JSN adalah untuk menghubungkan antar sensor supaya
membentuk suatu jaringan sehingga lebih mudah dikontrol dan di-monitoring. Teknologi JSN, cenderung membutuhkan bandwidth
yang sempit, sehingga penggunaan protocol Zigbee pada teknologi ini cendetung lebih hemat daya jika dibandingkan
dengan teknologi nirkabel lain. Perbandingan protokol WiFi, Bluetooth, dan Zigbee menurut (Kazem et al, 2007) adalah seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Jaringan Nirkabel
1. Zigbee dan Standar IEEE 802.15.4
Zigbee
menawarkan jaringan full mesh yang
mampu mnghubungkan 64.000 perangkat dalam satu jaringan. Zigbee dirancang untuk
menghubungkan perangkat dengan jangkauan yang sangat luas, pada suatu industri,
dalam satu sistem kontrol. Fitur yang ditawarkan untuk implementasi jaringan
Zigbee yaitu Zigbee dan Zigbee Pro. Fitur zigbee didesain untuk membangun
jaringan yang relatif lebih kecil, mampu menghubungkan ratusan perangkat dalam
satu jaringan. Sedangkan fitur yang ditawarkan oleh Zigbee Pro mudah dalam
penggunaan dan mampu medukung jaringan dengan ribuan perangkat dalam satu
jaringan.(Somani dan Patel,
2012)
Gambar 2. Layer Zigbee
Zigbee memiliki 4 buah layer seperti ditunjukkan pada gambar 2. Dua layer terbawah, medium access control dan physical diatur dalam standar IEEE 802.15.4. Adapun deskripsi dari dua layer ini adalah
a. Phisical layer
Phisical layer dalam standar IEEE 802.15.4 mengatur hardware untuk komunikasi dan kontrol media nirkabel secara langsung. Layer ini menangani semua tugas yang melibatkan akses ke perangkat keras Zigbee, meliputi pemilihan channel, pendeteksian energi / daya, dan clear channel untuk membatu pemilihan channel.
b. Medium access control (MAC)
MAC layer menyediakan interface antara physical layer dan network layer. Layer ini menyediakan MAC data services dan MAC management services. MAC data service menyediakan pengiriman dan penerimaan dari MAC Protocol Data Units (MPDU) melewati physical data service. Sedangkan MAC management service meyediakan interface menuju MAC sub layer Management Entity Service Access Point (MLME-SAP).
2. Standar perangkat Zigbee
2.1 Zigbee Logical Device
Ada 3 kategori node dalam jaringan zigbee, yaitu coordinator, router, dan end device (Somani dan Patel, 2012). Penjelasan dari masing-masing node adalah sebagai berikut.
a. Coordinator
Membentuk suatu root dalam suatu jaringan. Dalam suatu jaringan yang menggunakan Zigee, hanya ada satu yang berfungsi sebagai coordinator. Coordinator bertanggung jawab selama inisialisasi jaringan dan memilih berbagai parameter jaringan seperti frekuensi radio, channel, unique network identifier, dan setting berbagai parameter lainnya.
b. Router
Router berfungsi sebagai perantara antar node, serta menyampaikan data dari perangkat yang lain. Router dapat terhubung dengan jaringan yang sudah ada, menerima koneksi dari perangkat yang lain, dan dapat pula sebagai repeater dalam suatu jaringan. Dengan adanya router maka jangkauan Zigbee dapat diperluas.
c. End Device
End device merupakan node yang membutuhkan daya paling sedikit. End device dapat mengumpulkan berbagai informasi dari sensor. Fungsi dari end device dalam jaringan zigbee adalah untuk berkomunikasi terhadap parent (dapat berupa coordinator atau router) dan tidak dapat meneruskan data dari perangkat yang lain yang letaknya jauh.
2.2 Zigbee Phisical Device
Berdasarkan kemampuan dalam memproses
data, ada 2 tipe utama yang disediakan oleh IEEE 802.15.4, yaitu Full Function Device (FFD) dan Reduced Function Device (RFD). Full Function Device (FFD) dapat
berfungsi dalam semua mode operasi standar 802.15.4, yaitu mekanisme routing, mengkoordinasi dan menangani
semua fungsi, serta melakukan pembacaan dan pengukuran data. Node yang harus bertidak dalam mode FFD
adalah coordinator dan router, sedangkan end device dapat bertidak sebagai FFD atau RFD sesuai dengan
kebutuhan. Device yang bekerja dalam
mode FFD dalam jaringan zigbee selalu dalam kondisi aktif. Reduced Function Device (RFD), merupakaan limited version dari IEEE 802.15.4. Mode RFD tidak dapat me-routing-kan packet dan harus selalu berasosiasi
dengan FFD. End device hanya
melakukan fungsi yang terbatas, seperti pengukuran data, monitoring kondisi lingkungan, dan mengkontrol external device, dimana cocok untuk beroperasi pada mode RFD. End device harus selalu terhubung dengan
router atau coordinator yang melakukan fungsi FFD. Adapun keuntungan dari RFD
adalah menghemat konsumsi daya, dimana hanya melakukan fungsi yang terbatas
dalam standar IEEE 802.15.4. (Somani
dan Patel, 2012)
permisi pak, ingin tanya pak, saya pernah menyinggung zigbee ditulisan saya berikut: http://datacomlink.blogspot.co.id/2015/11/implementasi-server-websocket-rfc-6455.html
ReplyDeletesaya mendapatkan rujukan tentang zigbee dari jurnal berikut http://hdl.handle.net/10.1109/ISORC.2008.59 , nah yang ingin saya tanyakan, bagaimana ya pak cara kerja Atmel Atmega128L, TI cc2420, bisa terhubung dengan sensor humidity & temperature, lalu bisa memberi data lewat protokol zigbee? kira-kira saya perlu belajar dari mana? terima kasih pak
keren artikelnya pak
ReplyDeletemakasih yaa..
berguna banget
smart home indonesia